8.3 Manusia dan Pandangan


 Kebijakan

Kebijakan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk tuhan, diciptakan tuhan dan dapat berkembang karena tukan. Untuk itu manusia dilengkapi kemampuan jasmani dan rohani juga fasilitas alam seketirnya seperti tanah,air, tumbuh tumbuhan dan sebagainya. Untuk melihat apa itu kebijakan. Kita harus melihat dari tiga segi, yaitu sebagai berikut :
a.       Manusia sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menemukan sendiri apa yang baik dan apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selali mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya.
b.      Manusia anggota masyarakat, maka seseorang juga terkaiy dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi pribadi, sehingga setiap suara masyarakat hakekatnya adalah kumpulan suara hat pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Sebagaiman suara hati tiap pribadi menginginkan yang terbaik.
c.       Sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik.
Jadi kebijakan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, suarahati tuhan. Kebikjakan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik,bertingkah laku baik , ramah tamah terhadap siapapun, bepakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.

Komentar

Postingan Populer